Acara yang digelar Gugusdepan 23001-23002Gerakan Pramuka UIN SGD ini menghadirkan narasumber: Wali Kota Bandung, H. Oded Muhammad Danial, SAP, Ketua Kwartir Daerah Jawa Barat, Dede Yusuf Macan Effendi, ST, Rektor UIN SGD, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si.
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia. Kepramukaan merupakan sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, perkembangan masyarakat, dan bangsa Indonesia.
Wali Kota Bandung, meminta Pramuka menjadi garda terdepan pendukung pembangunan daerah. Pasalnya, sebagai penggerak anak muda, Pramuka harus menjadi menopang berbagai upaya pembangunan dalam konteks kepemudaan.
Oleh karenanya, Wali Kota Bandung meminta Pramuka harus terus meningkatkan kapasitasnya. “Mileneal di era digital, tantangannya adalah harus paham teknologi yang berkembang. Sehingga menghasilkan inovasi,” katanya.
Menurutnya, jika zaman ini masyarakat tak melek teknologi, alhasil akan tertinggal. Karena, hampir semua aktivitas kali ini menggunakan teknologi.
“Hari ini tanpa inovasi, pasti ketinggalan. Nanti bagaikan punya HP (Handphone) kesingnya jadul. Ketinggalan pasti,” tuturnya.
H. Oded menambahkan, yang perlu dipahami itu adanya kolaborasi antara pemuda dengan pemerintah. Ia yakin, kolaborasi mampu memajukan gerakan yang telah diprogramkan, khususnya kegiatan sosial.
“Perlu ada penguatan kolaborasi dalam membangun network. Pramuka harus melek teknologi, ini sebagai pendukung untuk kolaborasi dan inovasi,” ujarnya.
Bagi Dede Yusuf keberadaan Pramuka di era mileneal merupakan penggerak di bidang sosial. Artinya, dengan teknologi sebagai pendukungnya, Pramuka harus tetap bisa menggerakkan jiwa dan raganya untuk membantu.
“Keberadaan Pramuka sebagai kesadaran untuk lebih peka terhadap kepedulian sosial. Saya yakin ini semakin besar,” katanya.
Dede yakin, Pramuka tetap pada jalurnya yakni kerelawanan yang besar dalam membantu masyarakat.
“Pramuka harus menjadi keteladanan. Tetap stay dalam kerelawanan itu, Pramuka di era digital. Contohnya, ada got mampet, muncul di Twitter, banyak komen ini itu, tetapi Pramuka dengan menggerakkan kepeduliannya yakni dengan cara membersihkan,” bebernya.
Rektor UIN SGD, mengaku akan terus mendorong kegiatan Pramuka di kampus. Karena Pramuka sebagai penggerak sosial yang positif.
0 komentar:
Posting Komentar